• TIGA PULUH SATU •

1042 Words

New York, beberapa bulan sebelumnya. Gadis dengan rambut bergelombang tampak menghampiri Alisa ketika gadis itu tengah duduk sendirian di bangku kayu taman asrama. Alisa sedang asyik membaca sebuah buku saat itu, ketika tiba-tiba Cassandra mendekat dan menyapanya dengan ramah. "Alisa, kenapa kau sendirian di sini?" kata Cassandra berbasa-basi. Alisa memerhatikan Cassandra yang kini duduk di sebelahnya. Ia melihat wajah mata cokelat milik gadis itu sama sekali tidak terlihat bersalah atas apa yang sudah terjadi padanya beberapa hari yang lalu. Seluruh nilai murid asrama diumumkan dan seharusnya Cassandra sudah tahu bahwa nilai Alisa lah yang mengalami penurunan paling signifikan karena ulah Jessica--temannya sendiri. Namun tampaknya, Cassandra tidak terlihat menyesal atau sedih karena

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD