• DUA PULUH LIMA •

1140 Words

Amor Cafe, New York. Zach berjalan melewati jalanan kota New York yang dingin. Sisa-sisa salju yang belum sepenuhnya dibersihkan oleh petugas kebersihan membuat langkah detektif muda itu terasa licin dan jejak-jejak sepatunya tercetak jelas di sana. Mengikutinya sepanjang perjalanan hingga pria berusia 27 tahun itu akhirnya sampai di depan sebuah kedai kopi bergaya Amerika klasik di ujung jalan 5th Avenue. New York memang dikenal sebagai kota yang tidak pernah tidur karena adanya beberapa sejarah kopi yang menyertainya juga. Bagi Zach, kopi milik Amerika adalah yang terbaik. Meski terbagi menjadi beberapa variasi rasa dan karakterisasi, jelas Amerika memiliki keunikannya tersendiri yang sulit dilupakan oleh Zach. Selain Zach, Paul Mollins juga sangat menggemari kopi. Itulah sebabnya men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD