• TIGA PULUH TIGA •

1058 Words

Amor Cafe, New York. William menghela napas lagi, jengah. Lalu menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Sudahlah. Mari akhiri perbincangan kita di sini," katanya dengan lugas. Pria yang umurnya telah menginjak usia 49 tahun itu pun mengeluarkan sebuah amplop cokelat tebal dari saku celananya dan meletakkannya di atas meja. "Ini adalah upah dariku untuk kalian berdua." Wajah Zach berubah kaget. Kedua alisnya terangkat dan matanya membulat dengan tiba-tiba. Ia melihat amplop tebal di hadapannya sesaat, lalu beralih ke Nathaniel dan William pada akhirnya. "Apa maksudmu? Kami melakukan ini karena memang sudah kewajiban kami," sergahnya tak terima. "Kami tidak menerima uang." Nathaniel mendelik cepat ke arah Zach. Bola matanya yang membesar, seolah mengatakan apa-yang-kau-katakan kepada re

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD