• DUA PULUH TIGA •

1045 Words

New York, beberapa bulan sebelumnya. Hari itu semua murid datang lebih awal untuk mengikuti kuis yang diberikan oleh wali kelas mereka masing-masing sebagai bentuk simulasi dalam menghadapi ujian akhir, termasuk salah satunya kelas Alisa. Pria bertubuh gempal dengan kacamata kotak yang sedikit merosot melewati pangkal hidungnya berdiri di depan kelas untuk membagikan masing-masing satu lembar kertas soal dan satu lembar kertas jawaban pada seluruh murid. Ia adalah Paman Barley, wali kelas yang mengajar di kelas Alisa sejak dua tahun ke belakang setelah sebelumnya meniti karirnya sebagai seorang guru di kota Seattle. "Waktu kalian adalah 60 menit untuk mengerjakan soal-soal itu," kata Barley dengan tegas. "Pastikan kalian semua mengerjakan dengan baik dan jangan mencontek jawaban milik t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD