Kabar bahagia (Tamat)

1063 Words

Jika Ayara tidak bisa tidur, maka Athar Pun demikian. "Kenapa nggak bisa tidur?" tanya Athar pasrah. "Lagi kepengen sate," cicitnya dengan suara pelan. "Apa? Mas nggak dengar." Ayara kembali mengulang jawabannya. Meskipun tingkat kesadaran Athar belum berada di angka aman, namun ia cukup kaget dengan keinginan sang istri. Menginginkan sate bukan kesalahan atau hal aneh, namun bagaimana jika menginginkannya pada pukul dua dini hari seperti sekarang? Apa ini cukup masuk akal? "Mas nggak lagi mimpi bukan?" Athar mengucek-ngucek matanya. Kali saja ia masih berada di alam mimpi. "Ya udah, Mas tidur aja." Ayara memberikan jarak diantara keduanya. "Sekarang udah malam lo sayang, orang nggak ada yang jualan." Athar berusaha untuk tetap lembut dalam menghadapi Ayara. "Tapi pengen banget," b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD