Uli Bermimpi?

1014 Words

"Astagfirullah, hantu!" teriak Uli. Dalam hitungan detik, pintu sudah tertutup rapat kembali. Dia bersandar di balik pintu untuk menetralkan detak jantung yang mulai menggila. "Nggak mungkin, gue pasti salah lihat," ujarnya meyakinkan diri. "Buka pintunya!" Uli menutup kedua telinganya dengan tangan. "Nggak mungkin, ini hanya halusinasi." Gedoran pintu kembali terdengar. Uli tidak ingin para tetangga terganggu sehingga memberanikan diri untuk kembali membuka pintu. Namun kali ini, Uli hanya membuka sedikit saja. "Siapa kamu?" tanya Uli memberanikan diri. Sebuah tangan mendorong pintu agar bisa terbuka lebih lebar, namun Uli berusaha menahan agar pintu tidak terbuka lebar. "Jangan macam-macam!" ancam Uli. "Buka pintunya!" geram suara yang sangat mirip dengan atasannya di perusahaan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD