Senyum tipis milik Enver

1500 Words

"Pagi, Pak." Uli menyapa Enver karena mereka sama-sama menunggu pintu lift terbuka. Sudah sewajarnya bukan jika Uli menyapa sang atasan? Sangat wajar meskipun mereka pernah terjebak dalam suasana yang cukup aneh. "Pagi," balas Enver seadanya. Ia baru pulang dari rumah sakit sekitar pukul tujuh pagi. Bisa-bisanya Enver menemani Key dan Adam untuk bermain games di kantin rumah sakit. Sungguh perbuatan yang tidak pantas untuk ditiru. Pintu lift terbuka. Enver lebih dulu masuk, kemudian diikuti oleh Uli. Lucunya, tidak ada orang yang ingin masuk. Hanya ada mereka berdua dan suasana yang tercipta sedikit penuh kecanggungan. Pada lantai dua, pintu lift terbuka karena ada yang ingin masuk. "Pagi Pak," sapa karyawan yang masuk. Uli mundur ke belakang karena jumlah karyawan yang masuk ke dalam l

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD