MBH 12

974 Words

"Sayang, buka dong pintunya. Kamu belum makan, nanti sakit." Untuk kesekian kalinya Myco membujuk Salwa agar keluar dari dalam kamar. "Sayang, berhenti dulu marahnya nanti gampang di lanjutkan lagi." Sudah setengah jam lebih Salwa tidak keluar dari dalam kamar dan itu sudah cukup membuat Myco khawatir. Terlebih lagi dengan Salwa yang belum makan. Myco kembali mengetuk pintu yang terkunci itu. "Sayang, saya minta maaf karena sudah nggaj jujur padamu. Tapi percayalah, saya sangat mencintaimu dan saya nggak pernah main-main dengan perasaan. Maafkan saya, Sayang." Salwa masih menangis di dalam kamar, mengambil posisi duduk di atas lantai, bersandar pada ranjang dengan kaki terlipat. Tidak peduli dengan tissue yang bertebaran dimana-mana. Salwa kesal dan marah pada Myco, tapi ia juga meras

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD