Chapter 17

1015 Words

Tujuh Belas Airin mengguncang tubuh kakaknya yang masih tertidur lelap. "Mas ... bangun, ini sudah hampir maghrib," ujar Airin sambil menggoyangkan kaki Akhtar. Akhtar membuka kedua matanya dan menatap adik bungsunya. "Ada apa Rin?" "Maghrib Mas, gak mau bangun?" Akhtar menggeliat, rasa kantuk yang masih menggelayut membuat sekujur tubuhnya terasa lemas. "Sebentar lagi," ujar Akhtar malas. "Dipanggil Ayah tuh,” Mendengar kata Ayah, sontak membuat kantuknya lenyap seketika. Akhtar membuka matanya lebar-lebar lalu bangkit dan duduk di pinggiran tempat tidur. "Ayah sudah pulang?" Airin mengangguk lalu keluar dari kamar kakaknya. Setelah adiknya keluar, Akhtar langsung berlari menuju arah kamar mandi. Dia segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Keluar dari kamar mandi Ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD