When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Daddy itu siapa?," Tanya Dinda dengan paniknya tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela saat melihat bayang yang lewat. Bram yang mendengar suara pelan serta tatapan mata Dinda yang tidak beralih membuat Bram langsung melihat ke arah dimana Dinda memandang. "Ada apa Sayang?," Tanya Bram setelah melihat ke arah jendela dan tak melihat apapun, "Daddy tadi, tadi….tadi aku lihat," Dinda tidak mampu untuk melanjutkan kata-katanya. Bram kembali mendekati ranjang Dinda, dan langsung membaringkan tubuh Dinda yang sempat terbangun. "Sssttt, tidurlah. Aku akan menemanimu untuk tidur." Ucap Bram mencoba menenangkan hati Dinda. Dinda mencoba memejamkan matanya dalam pelukan Bram. Di apartemen Bintang baru saja bangun dari tidurnya. Bintang langsung melihat ke sekeliling arah saat mengingat