When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Dinda…" lirih Bintang saat mendengar Bram menyebut mengenai kesehatan Dinda sahabatnya. Tes Dengan perlahan air mata Bintang berhasil lolos membasahi pipi putih nya, dan dengan segera Bintang berlari mendekati dokter Rian dan Bram. "Apa yang terjadi dengan Dinda?, Dimana Dinda sekarang?." Tanya Bintang dengan mengeraskan suaranya agar kedua pria di depannya berhenti berdebat. Bram yang mendengar suara Bintang, langsung menoleh dan menjauh dari area kamar itu tanpa memberi jawaban pada pertanyaan Bintang tadi. Bintang yang melihat pintu tidak tertutup rapat langsung mendorongnya membuka pintu kamar itu dengan kasar, Brak Dan pandangan Bintang langsung tertuju pada ranjang yang terdapat wanita lemah tak berdaya tengah berbaring serta terdapat banyak alat di bagian tubuhnya, bahkan r