When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Daddy….!," Lirih Bintang kaget. Bintang langsung melepas genggaman tangan Rayan di salah satu gunung kembarnya. Rayan langsung menatap tajam ke arah Bintang karena Bintang menolak di sentuhnya. "Ngapain Dady kesini?," Tanya Bintang dengan memasang wajah tak bersahabat setelah mengingat cerita Dinda tempo hari. "Tidak salah aku mendapat pertanyaan itu darimu?," Tanya Rayan balik "Dimana letak kesalahannya?, Aku berhak bertanya karna Dady telah mengganggu kesenanganku." Jawab Bintang tanpa ada rasa takut. Rayan yang mendengar jawaban berani dari Bintang seketika mencengkram selimut yang dipakai Bintang dengan kuat. "Beby, aku menyusul mu kesini karena merindukan mu, apa aku tidak boleh menemuimu?, Aku sudah berusaha menahan rinduku seharian dengan hanya memantau kamu dari kejauhan, ja