"Om Suryo ke mana?" tanyaku pada Chintya yang menambah lagi balutan perban pada lenganku. "Papa beli tanaman lagi, cari ikan juga." Sementara Chintya sibuk memasang tambahan perban pada lenganku, aku malah sibuk memandangi wajah perempuan itu. Dari dulu, aku ke mana saja? Bahkan, dengan penampilan rumah seperti ini menggunakan piyama jenis celana selutut tanpa polesan apa pun di wajahnya, Chintya tetap terlihat cantik alami. "Dah, udah selesai. Tapi kita tetap harus ke rumah sakit karena luka kamu harus segera ditangani," ujarnya merapihkan gulungan perban, kemudian memasukkan ke dalam kotak P3K. "Ayo, kita harus segera ke rumah sakit sekarang." "Luka kamu juga harus segera diobati, walau pun kata kamu cuma goresan kecil." "Entar aja, gampang. Nanti bisa-bisa kamu kehabisan darah." Ak