Arshaka: bab 20

2000 Words

"Lagi di Bandung kenapa?" Aku mengangkat telepon dari Nindya ketika baru saja exit gerbang tol Pasteur. "Ooh... pantesan." "Ada apa?" "Gue lihat Chintya barusan makan siang mesra-mesra gitu sama atasannya yang kita lihat di lobi waktu itu. Nggak jauh dari kantor kita, di mall. Gue kebetulan makan siang bareng teman gue, tapi nggak jadi masuk karena ngeliat dia." Aku berdecak. "Chintya emang lagi ada kerjaan sama bosnya itu, sekarang dia jadi sekretaris sementara. Wajar mereka makan siang bareng, sekalian meeting. Dia chat gue 15 menit yang lalu—balas chat gue." "Ka, sorry, gue sama sekali enggak bermaksud ngomporin elo. Tapi yang gue lihat, mereka itu cuma berdua. Gue sempat ambil foto mereka sebelum cari tempat makan lain. Lo lihat deh! Gue kirim sekarang fotonya ke elo." Aku pun m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD