Aku mengabari Chintya bahwa aku mampir sebentar di rumahnya Nindya karena tak enak dengan menolak tawaran dari papa perempuan itu. Main catur sebentar sepertinya tak masalah karena kata Chintya tadi akan cukup lama berada di sana. Aku pikir juga begitu, karena mencari buku pasti membutuhkan waktu lama mencari yang sesuai dengan keinginan. Setelah kurasa sudah waktunya menjemput, aku pamit kepada orang tua Nindya. Aku menghubungi Chintya di jalan menuju ke sana. Sedikit lagi, aku akan tiba. "Gue on the way jemput lo, ya! Udah selesai cari bukunya?" "Aku udah di jalan pulang, Kak." "Kok lo nggak ngabarin gue?" "Maaf." Aku mematikan sambungan teleponku dengannya, kesal. Aku memutar setir mobilku ke arah jalanan rumah perempuan itu. Apa Chintya masih marah padaku perihal malam minggu k