Pergumulan panas Almira dan Sandi berakhir hampir tengah malam. Lelaki itu nampaknya begitu menikmati malam pengantinnya bersama istrinya yang dinikahi selama tiga tahun itu. Almira pantas mendapatkan semua ini sejak dulu, sayangnya Sandi begitu egois dan bodoh. Sehingga lupa akan kewajibannya sebagai seorang suami. Di dekapannya kini ada Almira yang nampak kelelahan akibat ulahnya, memejamkan mata seraya mendengkur halus. Napas Almira terdengar teratur, tidurnya begitu damai dan pulas. Sandi yang tak tahan memutuskan mengecup kening Almira dengan sangat dalam. "Maafkan aku, Al. Maaf... seharusnya aku memberikan semua hak ini dari dulu," lirihnya sembari membenarkan rambut Almira yang sedikit berantakan. Istrinya sangat cantik bila terlelap seperti ini. Oh, apakah kamu baru menyadari