Prolog

507 Words
Mentari pagi yang begitu bersahabat hari ini. Cuaca yang sangat cerah, udara yang sejut. Meski tidak sesejuk udara di desa. Di sebuah kamar yang nampak terlihat sederhana. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalkecil. Seorang wanita cantik yang baru saja selesai mandi, dia berjalan keluar dengan handuk yang menutupi tubuh mungilnya. Wajah yang begitu polos, ke dua tangan mengusap rambut pendeknya yang basah dengan handuk putih. Zeline Zakaisha yang kerap di panggil dengan sebutan Zee. Wanita yang baru berumur 19 tahun ini terlihat sangat jutek, sedikit galak, dan tidak suka berurusan dengan laki-laki. Karena masa lalunya, dia merasa semua laki-laki sama. Hal yang pernah dia lihat dulu, saat ibunya sering bertengkar dengan ayahnya. Dia menjadi wanita yang paling menyedihkan. Semua orang menghinanya, karena dirinya terlahir di keluarga broken home. Hingga suatu hari ayahnya pergi meninggalkan ibunya. Perpisahanitu membuat luka yang mendalam bagi ibunya. Setelah satu bulan ayahnya pergi, ibunya mendengar kabar jika ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang jauh lebih muda dari ibunya. Saat itu Zee masih terasa sangat kecil, saat orang tuanya berpisah dia masih berusia 8 tahun. Dia melihat ibunya di sakiti, setiap malam bertengkar, danibunya juga selalu mennagis dalam tidurnya. Hatinya merasa terkoyak. Dia menilai jika laki-laki sama. Dia hanya membuat wanita sakit hati. Di saat umurnya yang masih sangat kecil Zee di paksa harus tumbuh menjadi dewasa karena keadaan. Di usia seperti dia, yang sering bermain, dan bersenang-senang. Dia harus mengurung dirinya, dan membantu ibunya membuat kue untuk jualan. Dia sama sekali tidak pernah bergaul dengan teman lainya. Zee hanya punya satu teman dua teman yang selalu ada untuknya. Mereka bisa menerima keadaanya, meski beda sekolah dengan Zee. Rumah mereka bersebelahan dengan Zee. Dua teman Zee selalu main bersama Zee di rumahnya. Dia tahu Zee sangat malu untuk keluar dari rumahnya. Apalagi saat para tetangga menggunjing ibunya. Dia merasa sangat sakit hati, dan bertekat untuk terus membenci ayahnya sampai kapanpun dia mencoba menaruh dendam di hatinya pada seorang laki-laki. Hanya satu laki-laki yang merasa sangta dekat dengannya, tetapi hanya sebagai sahabatnya, Zee sama sekali tidak pernah memandang dia sebagai laki-laki di luaran sana. Barra Maulana laki-laki yang sangat baik pada Zee. Mengecohkan hati Zee untuk tidak membenci laki-laki. Tetapi, tetap saja. Zee memang sangat cuek pada Barra, meski dia adalah teman dekatnya. Hingga Zee menginjak dewasa dia bertemu dengan sosok laki-laki bernama Daffan Elvano, laki-laki pindahan dari kampus luar kota. Dia ternyata satu jurusan dengannya. Daffan melihat Zee sebagai sosok wanita yang berbeda pada umumnya, dia cantik tanpa polesan make up. Jutek dan sama sekali tidak pernah peduli dengan laki-laki yang mencoba mendekatinya. Di saat para wanita berkerumun hanya ingin berfoto dengannya. Zee berbeda dia tidak pernah tertarik dengannya. Membuat Daffan merasa tertantang dengan Zee. Dia tertarik pada pandangan pertama. Daffa berusaha untuk mengejar Zee, tetapi semua yang di lakukannya sia-sia. Zee tetap bersikokoh untuk tidak pernah mau dekat dengan laki-laki. Daffa tidak menyerah, dia terus mengejar Zee. Sampai dia bertekuk lutut padanya. Daffa tidak pernah putus asa membuat Zee dekat dengannya. Berbagai cara dia lakukan, hingga harus berkerja sama dengan teman-temannya.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD