"Tenangkan dirimu!" Ayu menuntun Naomi yang duduk di sofa agar lebih tenang dan dapat mengolah emosinya dengan benar. Setiap Naomi marah besar, dia pasti terengah-engah karena tidak terbiasa marah, apalagi terteriak. "Minum dulu!" Ayu menyuguhkan segelas air putih untuknya, yang segera diambil dan diteguk. "Mas Sakhi, benar-benar keterlaluan, Yu. j*****m. Aku gak menyangka bisa menikah dengan laki-laki seperti dia," geram Naomi meremas gelas. "Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Gak perlu kita sesali, cukup hadapi dengan tenang! Dia memperlakukanmu seperti itu, kamu juga bisa membalasnya." Naomi menoleh, menatap lekat wajah Ayu. "Kamu benar, Yu. Aku gak boleh lemah. Aku gak mau terus dijajah." "Kamu ini entertain dulu, sekarang pun tetap akan sama, apa kamu gak akan menunjukkan dirim