PART. 14 JANGAN AMBIL KETENANGAN HIDUPKU

1116 Words

Prana dan Nana sarapan di dalam kamar. "Hari ini mau berenang?" Tanya Prana pada Nana. "Tidak. Saya ingin berbaring saja. Badan saya pegal semua. Badan Bos seperti panda, besar dan berat sekali. Kedua paha saya juga sakit." "Ramuan itu yang membuat semuanya tidak terkontrol." "Berarti ibu tahu, kalau kita tidak pernah tidur berdua. Dan ibu tahu, pernikahan sandiwara yang diatur oleh Bu Lita." "Ibu itu peka. Aku yakin dia datang sengaja untuk menjebak kita." "Ibu tidak salah. Harapan ibu adalah sesuatu yang wajar. Menginginkan cucu dari anaknya. Apalagi bos anak tunggal. Darimana lagi beliau berharap memiliki cucu, kalau bukan dari Bos." Nana bicara dengan lemah lembut tidak seperti biasanya, dan dengan nada yang tidak menggurui. "Bos tinggal memiliki satu orang tua. Bos masih pun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD