PART. 28 KENAPA SEDIH

1121 Words

Pagi ini Nana berangkat ke pabrik seperti biasa. Saat tiba di kantor, belum ada yang datang. Nana membersihkan ruangan kantor, menyapu lantai, membersihkan kaca dan meja. Setelah selesai ia beranjak ke dapur pabrik. Nana ingin membuatkan Prana minum dan sarapan roti bakar seperti biasa. "Na!" Nana menoleh, Prana berdiri di ambang pintu menatap ke arahnya. "Selamat pagi, Bos." Nana tersenyum manis kepada Prana. Prana melangkah mendekati Nana. Prana menarik tangan Nana. Punggung Nana disandarkan di pintu dapur. "Bos!" Wajah Nana mendongak menatap Prana. Bibir Prana langsung mencium bibir Nana. Ciuman terlepas karena nafas mereka mulai tersengal. "Kangen," bisik Prana di depan wajah Nana. Prana mengulangi ciumannya. Nana merasa, kata kangen diucapkan Prana dengan suara seperti ingin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD