PART. 45 PANDA m***m

1310 Words

Prana menarik kursi mendekat ke arah Nana. Prana menghapus air mata di pipi Nana. "Makan tidak boleh sambil menangis. Rezeki ada di hadapan kamu. Jangan berpikir sesuatu yang menyakiti hatimu. Kalau kamu bagiku hanya teman tidur, aku tidak akan memasak untuk kamu. Tidak akan memijat kamu. Tidak akan tidur mendekap kamu. Kalau kamu hanya teman tidur, setelah aku puas, aku akan menyuruh kamu ke luar dari kamarku. Selesaikan makan kamu. Aku buka pintu kantor dulu. Tukang sepertinya sudah datang." Prana berdiri dari duduk, dikecup puncak kepala Nana, lalu melangkah ke luar dari tempat tinggalnya. Nana tersenyum, hilang galau hatinya mendengar ucapan Prana. Meski Prana tak berkata sayang apalagi cinta, tapi cukup membuatnya bahagia. "Kak!" "Ya." Nana beranjak ke pintu dapur. "Kami ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD