Dua Puluh Empat - Minta Lamaran

1015 Words

Raina baru saja memasuki halaman Mansion setelah dipaksa Erlang untuk pulang. Ia melihat pintu utama terbuka, sepertinya ada tamu. "Abang, kok rame?" tanya Raina saat melihat banyaknya mobil di dekat air mancur. Erlang menggeleng, "Mungkin teman Ayah." Raina hanya membulatkan mulutnya "KAMI PULANG!" "Kakak, jangan teriak!" peringat Raina dengan ketus membuat Edgar terkekeh. "Suka-suka dong," balas Edgar berpura-pura marah. "Hai." Sapaan seseorang membuat atensi ketiga orang yang berada di pintu teralihkan. Mata Raina membulat dan bersembunyi di punggung Edgar, "Kak Ed, itu." cicit Raina ketakutan. "Kenapa, Dek?" tanya Edgar pura-pura tak mengerti. Raina menunjuk kearah seorang pemuda dengan posisi masih bersembunyi. "Jangan takut ayo, itu anaknya Aunti Bella," jelas Edgar meski

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD