Empat Puluh Empat - Merasakan Kehilangan

1154 Words

Pagi harinya di kediaman Harison nampak biasa saja. Mereka bahkan belum menyadari kalau kembar tidak ada di rumah. "Pagi Raf," sapa Avio kepada putranya yang sedang meminum s**u. "Pagi." Tak lama Marel turun dengan gaya nya yang sudah berubah. Karena perintah Avio akhirnya dia tidak berdandan seperti nerd lagi. Menurut Avio sendiri Marel itu cantik, mengapa harus berdandan cupu seperti itu? Marel dan Avio memulai sarapannya dengan santai dan nikmat. "Kemana Edgar sama Raina?" tanya Rafel tanpa menatap lawan bicaranya karena sibuk berbalas pesan dengan grup kampus. Avio mengedikkan bahu. "Mungkin sudah berangkat." "Dayu, cek ke kamar Adik. Kenapa mereka belum turun," titah Rafel kepada maid yang lewat. "Baik Tuan." Tak berselang lama maid tersebut kembali ke hadapan Rafel d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD