Batal Honeymoon

1043 Words

Pagi sudah menyapa, ketika aku membuka mata. Wajah lelap Aa mengingatkanku akan kegiatan panas yang kami lakukan semalam. Aku memejamkan mata menahan perih di bawah sana saat berusaha menjauhkan diri dari lelaki yang memelukku posesif saat ini. Aku menutup mulutku melihat leher hingga d**a Aa yang penuh dengan bercak merah. Sejak kapan aku mahir melakukannya? Aa bahkan mengizinkan aku memimpin pergulatan panas semalam meski sesaat. Mendadak aku like a pro, tak tahu ternyata aku memiliki bakat terpendam selama ini. Kali ini aku memejamkan mata menahan tawaku dengan melipat bibirku, tak ingin membuat tidur Aa terusik. Namun, dengan nakalnya ibuku jariku terulur menyentuh bibirnya. Tidak, dia yang lebih nakal. Baru kali ini ada seseorang yang melamar setelahnya ngajakin check-in. Tentu s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD