Bukan Rahasia

1097 Words

Suara deringan panjang dari ponselku membangunkanku, aku meraba meraih ponsel di atas nakas untuk mematikan suara alarm. Aku duduk menyandar ke sandaran tempat tidur mendapati dua kancing piayamaku terbuka dan pelakunya kini menarikku posesif kembali masuk ke dalam pelukannya. “Selamat pagi, Sayang,” lirihnya dengan suara yang terdengar begitu manja di pendengaranku. “Pagi,” jawabku singkat. “Permisi, mau tanya kenapa dua kancing—” kalimatku terhenti saat Aa mengecup bibirku singkat. Saat aku ingin kembali bersuara lagi-lagi Aa mengecup bibirku, tidak, lebih tepatnya melumat bibirku lembut. Dia melepas lumatannya, meraih dan mengusap daguku kemudian kembali menyesap bibirku. Kali ini ciumannya lebih dalam dan menuntut. Perlahan, tapi pasti ciuman itu merambat hingga ke telinga juga leh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD