Calon Adik Ipar

1277 Words

Bara menghubungiku katanya dia dijodohkan dengan anak bungsu dr. Herman, Siska. Ternyata Tante Nenny tidak main-main, hari itu juga Bara diminta untuk mengenal putrinya terlebih dahulu. Perjodohan tanpa paksaan, keduanya diizinkan untuk saling berkenalan. “Tante Nenny mengatakan bahwa suamimu yang akan menyeleksiku,” ujar Bara di seberang sana. Uhuk! Uhuk! Aku segera memberi Aa minuman dan dia menegaknya hingga habis. “Kamu menerima perjodohan itu, Bara?” tanyaku setelah Aa sudah lebih baik. “Aku ingin mengenalnya lebih dahulu. Tidak salah ‘kan? Toh, aku tidak bisa lagi mengejarmu.” “Bara,” protesku karena kejujurannya. Bara tertawa saja dari seberang sana. “Suamimu galak, aku tidak berani merebut istri cantiknya.” “Cukup, Bara. Dia mendengarnya, aku takut akan sulit membujuknya.”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD