Rian betulan menjalankan niatannya untuk mencium bibir kekasihnya. Manda tidak bisa menolak, karena Rian sudah memojokkan dia dibarengi rangkulan erat di pinggul juga satu tangan Rian letakkan di tengkuk Manda seolah tidak rela jika Manda menarik diri. Kedua sejoli itu saling melumat, menggigit kecil dan membelit lidah masing-masing, Rian dan Manda tergulung diantara gelora rindu yang belum sepenuhnya surut. Jujur, Rian mungkin bisa mengendalikan diri ketika di rumah. Tapi berdua saja sama Manda rasanya itu mustahil. Naluri kelakiannya ingin mengeksplore lebih dalam. Diiringi hembusan nafas Manda, fikiran Rian jadi semakin liar. Bukan menyudahi dia malah menarik Manda makin rapat padanya. Kalau perlu dia memangku Manda supaya lebih puas bibirnya meraup bibir kekasihnya. Tangan Manda di