Chandra sedang—dipaksa—tidur siang ketika sebuah suara asing menginterupsinya. Membuka mata, ia melihat Shila yang duduk di sampingnya, turut menoleh ke arah pintu, di mana seorang perempuan tambun dengan setelan batik, serta jilbab cokelat masuk. Wakil kepala sekolah datang menjenguk, dengan senyum canggungnya. "Permisi, Bu Shila, Pak Chandra. Izin menjenguk ...." Perempuan itu belum dipersilakan masuk, tetapi sudah menyelipkan tubuhnya di celah pintu yang dibuka lebar. Di belakang si perempuan, disusul lima siswa-siswi, yang salah satunya langsung membuat Chandra mengambil posisi duduk—tegang—sembari meneguk ludah secara kasar. Ia melirik cemas pada Shila yang sama sekali tidak beranjak dari tempatnya duduk, malah memeriksa setiap tamu yang datang. Dan perempuan yang menjadi sumber