Part awal (pesona bayi mungilku)
Untuk pertama kali keluarga besar Abraham berkumpul dengan lengkap. Setelah bertahun-tahun keluarga besar mereka tidak pernah berkumpul selengkap ini,pertama kali juga keluarga Ricard clark edmod ikut berkumpul karena istri tercintanya masih termasuk dalam keluarga besar Abraham. Mirna mulyani abraham menikah dengan pria berkebangsaan inggris.
Sejak saat itu Mirna tidak pernah ikut berkumpul karena mengikuti suami yang selalu berkeliling dari tiap negara kenegara lain mengembangkan bisnis keluarga Clark edmond.
Hanya anak sulungnya yang sesekali ikut dalam acara keluarga besarnya,karena hanya Gerald yang tinggal diindonesia.
Mirna ibu Gerald memandang anaknya dengan persaan kagum,melihat tingkah Gerald yang terus menggenggam tangan bayi mungil yang berada didalam gendongan wanita disamping Gerald. Sesekali Gerald tersenyum melihat bayi mungil yang menggemaskan.
“Apa kau menyukainya Gerald?”tanya mama Gerald yang sudah tidak tahan melihat senyum anaknya yg terus menerus berkembang melihat bayi munggil itu. Selama ini Gerald jarang menunjukkan senyum yang begitu lebar terhadap adik kandungnya sendiri William clark edmond yang berusia 7 tahun.
“Yes mam,Gerald sangan menyukainya dia lucu,tidak seperti William yang begitu menyebalkan”Gerald menjawab pertnyaan ibunya tanpa melepas genggaman tangan bayi mungil itu.
“Gerald kamu tidak boleh berkata seperti itu,william juga adik kamu,harusnya kamu juga menyayanginya sayang,bukankah kamu juga mempunyai sikap menyebalkan? Mungkin jika kamu sedikit bersikap manis William juga akan bersikap manis. Bukankah begitu?”
Gerald memutar bola matanya malas”yes mam,Gerald tau”
“bagus”Mira menunjukkan senyum termanisnya kepada anak sulungnya dan kembali berkata”apa kau ingin menggendongnya sayang?”
Tanpa menjawab pertanyaan mamanya Gerald segera menganggukkan kepalanya.
“Sri apa boleh gerald menggendong Vivian?”
Wanita yang dipanggil Sri oleh mamanya Gerald langsung tersenyum lebar”dengan senang hati mbak Mir,dari tadi tanganku sedikit kram kelamaan menggendong Vivi,sejak semalam Vivi tidak mau turun dari gendongan”
Dengan semangat Gerald memajukan tangannya menerima bayi mungil yang disodorkan kepadanya.
Kau sangat menggemaskan babby, saat dewasa nanti kau akan terlihat sangat cantik,semoga kita bisa bertemu lagi baby...!!
"Kau sudah pantas menjadi papa gerl"suara papa Gerald mengundang gelak tawa anggota keluarga besarnya. Edmond dengan sengaja menggoda anak sulungnya.
Gerald merajuk sebelum berkata"pa aku masih 20 tahun"
"Apa kau sudah mempunyai kekasih?"tanya seorang pria yang duduk dibelakang gerald,dia adalah Angga huang kakak Vivian. Bayi yang berada dalam gendongan Gerald dan juga teman satu kampus Gerald.
"Tentu..!!aku mempunyai kekasih."jawab Gerald dengan entengnya.
"Benarkah?,aku tidak pernah melihatmu berjalan dengan seorang mahasiswi dikampus"
Geraldi mengherdikkan kedua bahunya"kekasihku memang bukan mahasiswi kampus"
Angga mengeryitkan dahinya"lalu?"
Gerald tersenyum lebar lalu menunjuk bayi mungil dengan dagunya.
Sontak Angga berteriak"APAAAA???oh tuhan jauhkan adikku dari p*****l mengerikan seperti dia"
Mendengar teriakan Angga semua anggota keluarga besar Abraham yang asik berbincang-bincang serempak menoleh padanya. Dan itu berhasil membuat Angga mengatupkan bibirnya rapat-rapat saat semua mata tertuju padanya namun tidak dengan Geraldi yang hanya terkikik geli melihat sikap Angga.