16. Putusin Arya

1204 Words

"Udah selese urusin pacar barunya?" sindir Cakrawala menatap sinis Senja. Dia berusaha menekan kekecewaannya atas apa yang adiknya lakukan. "Bentar, Bang." Senja bersikap biasa, tidak menanggapi ucapan Cakrawala yang cukup menjengkelkan. Dia pergi ke dapur dan kembali dengan membawa alat kompres baru, lalu duduk di samping kakak tirinya. "Gimana, Bang, sakit?" tanya Senja menyindir. Tangannya bergerak mengompres wajah babak belur sang kakak. Sejak dulu, Cakrawala mudah sekali memukul orang. Jadi, Senja ingin tahu bagaimana perasaan pria itu saat ini. Bagaimana rasanya dipukul dan dilawan? "Jangan berisik!" seru Cakrawala kesal. Rasa sakit akibat dari perkelahian tidak seberapa. Rasanya sungguh tidak bisa dibandingkan dengan sakit hati ketika melihat Senja begitu peduli pada Arya. Ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD