"Jangan kurang ajar ya, Pak!" Begitu kesadaran Sera terseret ke permukaan dan kekuatan Sera berhasil mendorong Abian hingga terlepaslah ciumannya. Meski sebenarnya, nyaris ... kedua tangan Sera hampir saja melingkar di leher pria itu. Uh! Napas Abi terengah dan memandang teduh Sera seteduh matahari sore ini dalam menyinari bumi. Sedangkan Sera menatapnya tajam. Ada emosi yang diluapkan. "Demi Tuhan, saya pengin nampar Bapak," desis Sera penuh amarah. Perasaan Sera sukses diobrak-abrik oleh gerangan. Yang menepis tangan Abi ketika hendak berlari menuju wajahnya, refleks Sera demikian yang didorong oleh emosi berikut kekesalannya. "Sera--" "Ngapain Bapak ke sini?!" Sera mau buka pintu, dan Abi halangi dengan tubuh tingginya. Membuat Sera mendongak demi menatap kian tajam mata lelak