Begitu sampai di rumah yang dia kontrak, Fadli masih termenung di kursi ruang tengah setelah memasukan motornha ke dalam garasi. Masih terngiang di telinganya jika Hani menganggap Danu bermuka dua atau tidak sebaik yang dia kira selama ini. Fadli seketika teringat dulu Hani sering mengatakan padanya kalau Danu tidak suka pada Hani. Hani juga bilang misal Fadli sedang tidak bersamanya, maka Danu akan bersikap berbeda. Tidak seramah saat dia ada dan kerap bersikap ketus. Aduan itu Hani sampaikan dengan bahasa yang sopan karena mungkin masih menghargai Danu sebagai sahabat Fadli. "Apa benar kalau memang itu sering terjadi?" gumam Fadli. Kedua tangan Fadli mengusap wajahnya kasar karena merasa dia memang telah mengabaikan pertanda dari mantan istrinya. Sebab Fadli berpikir jika itu tidak m