VS (6)

1533 Words
Aku tidak kuat Menerima fakta baru ini ????? Valya menatap sendu balita cantik yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit. Zoya ageta, balita cantik yang menderita penyakit bocor jantung di umur nya yang masih sangat muda. Valya bekerja sebagai dokter spesialis anak-anak dan zoya adalah pasien nya selama satu tahun ini. Valya kasihan pada nasib zoya yang menjadi anak broken home dengan penyakit nya, kedua orang tua zoya sudah berpisah sejak zoya lahir dan kedua orang tua nya sudah menikah lagi dengan pasangan nya masing-masing meninggalkan anak mereka yang dirawat baby sister. Orang tua zoya hanya memberi materi pada kehidupan zoya melupakan zoya yang butuh kasih sayang dan cinta dari kedua orang tua nya. "Zoya yang kuat ya kakak sayang zoya, nanti kalau zoya udah sehat kita main bareng, kakak janji", ucap valya lirih menggenggam tangan mungil zoya, hati valya sakit saat melihat zoya yang lemah dan tak berdaya karena penyakit nya membuat air mata mengalir di kedua pipi tirus nya. "Ka.... Kakak", ucap zoya bersamaan dengan mata bulat indah nya yang terbuka membuat valya senang dan mencium tangan mungil itu. "Zoya udah sadar? ", tanya valya mengelus rambut hitam panjang indah milik zoya dengan lembut. "Sa.... Sakit kak", ucap zoya lirih menangis menahan rasa sakit di sekujur tubuh nya membuat valya ikut merasakan rasa sakit zoya. "Zoya engga boleh lemah zoya harus kuat, kata nya zoya mau jadi dokter kaya kakak jadi kalau zoya mau jadi dokter zoya harus kuat, oke", ucap valya lalu mencium pipi zoya membuat zoya tersenyum. Zoya sudah menganggap Valya sebagai kakak nya karena valya satu-satu orang yang menyayangi nya di dunia ini. "Zoya mau jadi doktel", ucap zoya cadel membuat valya tertawa mendengar ucapan zoya yang lucu. "Kakak sayang zoya, zoya engga boleh menyerah ya sayang zoya harus tumbuh menjadi wanita yang kuat dan tegar kaya kakak valya, oke", ucap valya mengacungkan jari kelingking nya ke zoya. "Oke", jawab zoya menyatukan kelingking nya dengan valya. Valya senang berdekatan dengan anak-anak karena bagi nya anak kecil sangat lucu dan imut berbeda dengan arnya yang benci dengan anak kecil karena bagi nya anak kecil itu berisik dan setan dalam bentuk kecil. ????? Valya dengan tangan gemetar memegang testpack yang menunjukkan garis dua merah yang berari positif, ia positif hamil. "Engga Engga engga mungkin", ucap valya melempar testpack itu jauh Dari jangkauan nya. "ENGGA! ", teriak valya memukul perut rata nya sambil menangis. "Engga aku engga mau hamil anak arnya engga anak ini anak arnya dan sean hiks hiks aku benci! ", lirih amira terus memukul perut nya berharap janin itu mati di perut nya karena amira tak sudi mengandung buah cinta arnya dan sean. Sejak kejadian arnya dan sean tidur berdua, valya dan sean belum pernah melakukan itu selama dua bulan berarti anak dalam kandungan nya adalah anak hasil arnya yang menjebak sean membuat amira marah mengingat nya. "Anak jalang anak b***h enyahlah kau dari rahim ku, aku tak mau kau hidup aku tak mau hiks hiks" "Kau hanya akan memisahkan ku dengan sean kehadiran mu hanya akan memberi jarak antara ku dengan sean sama seperti ibu mu", teriak Valya merosot jatuh ke dingin nya lantai namun ia tak peduli. "Kau harus mati aku akan membunuh mu dan kita lihat apa yang akan dilakukan ibu mu yang b***h itu kalau tahu kau mati", ucap valya tersenyum jahat padahal di hati kecil nya ia kasihan pada janin dalam rahim nya dan ingin mempertahankan janin ini namun ketakutan nya bila sean akan menjauh dan lebih memilih arnya karena kehadiran janin ini. Valya berjalan dengan perlahan ke bath up dan memutar kran air nya lalu masuk kedalam bath up yang sudah terisi air. "Anak ini harus mati dia adalah bayi kesalahan sean dan aku akan membunuh nya hiks", tangis amira meneteskan air mata nya lalu menutup mata nya berharap janin dalam kandungan nya akan mati. ????? "Valya valya valya", panggil sean yang baru memasuki rumah nya namun tak ada sahutan dari valya tak seperti biasa nya. Sean menaiki tangga ke kamar nya namun tak ada valya dan pintu kamar mandi pun tertutup mungkin valya sedang di kamar mandi. Sean pun ganti baju sambil menunggu valya namun tak ada tanda-tanda valya yang keluar dari kamar mandi membuat sean khawatir. "Val tok tok tok valya sayang kamu ada di dalam tok tok", panggil sean sambil mengetok pintu kamar mandi namun tak ada sahutan dari dalam membuat sean cemas apalagi ia mendengar suara air mengalir dan tumpah. "Valya buka pintu nya atau aku dobrak! " "Valya buka! " "BRAKKK" Sean mendobrak pintu kamar mandi dalam sekali dobrakan namun begitu kaget saat melihat valya yang sedang berendam dengan pakaian lengkap di bath up yang sudah menutupi tubuh nya. "VALYA", teriak sean berlari ke arah valya namun terhenti saat merasa kaki polos nya menginjak sesuatu. "Testpack? " Namun sean tak peduli dan menggendong valya yang sudah basah kuyup. "Valya lo kenapa lagi sih?, gue engga mau kehilangan lo", ucap sean mendekap erat tubuh basah valya tak peduli baju nya akan ikut basah. Sean membaringkan valya lalu memanggil dokter pribadi nya sambil menunggu kedatangan dokter pribadi nya sean mengganti pakaian valya. "Lo pasti baik-baik aja val", ucap sean mengelus rambut panjang valya dengan halus. Sean berjalan ke kamar mandi mengambil testpack yang tadi ia injak dan sean kaget saat melihat dua garis merah yang menandakan valya positif hamil. "Valya hamil tapi kenapa valya malah berniat bunuh diri? ", tanya batin sean tak mengerti apa yang dilakukan valya. ????? Sean menatap tak mengerti pada wajah polos valya yang tertidur pulas. Dokter mengatakan valya hamil dan sean sangat senang mengetahui nya namun tindakan valya yang berniat bunuh diri membuat sean bingung. "Sean", ucap valya lirih lalu mata indah nya terbuka membuat lamunan sean akan tindakan bunuh diri valya lenyap dan langsung menghampiri valya yang berusaha duduk. "Apa ada yang sakit? ", tanya sean khawatir pada kondisi valya dan buah cinta mereka. Valya hanya menggeleng dengan pelan yang berarti dia baik-baik saja membuat sean menghela nafas lega namun sean harus bicara pada valya mengenai niat valya ingin bunuh diri. "Kenapa kau ingin bunuh diri val?, apa kau tak mencintai ku lagi? " Pertanyaan sean membuat tubuh valya membatu dan mengingatkan nya pada janin dalam perut nya membuat tangan valya tanpa sadar mengelus perut rata nya pelan dan hal itu terlihat oleh sean. "Apa dia sudah mati? ", tanya batin valya. "Val jawab", ucap sean membuat valya tersadar. "A..... Aku tak berusaha bu... Bunuh diri hanya saja a..... Aku ketiduran iya aku ketiduran di kamar mandi", bohong valya menghindari kontak mata dengan sean karena valya tahu sean bisa dengan cepat mengetahui bahwa valya berbohong hanya dengan melihat mata nya saja. "Kenapa kau tak melihat ke mata ku, kau berbohong valya", ucap sean menekan dagu valya agar menatap nya membuat mata indah valya bertemu mata tajam sean. "Kenapa kau ingin membunuh darah daging mu sendiri val?, apa yang kau pikirkan?, apa kau tak mau menjadi ibu dari anak-anak ku?, Jawab val! ", bentak sean saat valya hanya diam menunduk menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mata namun terlamabat air mata sudah mengalir deras di kedua pipi tirus nya. "Kalau janin ini janin ku dengan mu pasti aku sangat bahagia hiks hiks namun nyata nya dia bukan bayi ku bayi ini bayi mu dan arnya bukan valya! Hiks hiks", tangis valya menatap sendu sean membuat tubuh sean diam mematung. "Dua bulan kita tidak pernah bercinta lagi sean terakhir kali kau bercinta dengan arnya berarti ini anak arnya bukan anak ku hiks hiks", tangis valya memukul perut rata nya membuat sean langsung memeluk tubuh rapuh valya dengan erat. Sean tak mau kehilangan valya dan ia tak sanggup melihat valya menangis karena nya. "Dengarkan aku valya", ucap sean memegang kedua pipi tirus valya supaya menatap mata nya. "Mau itu arnya atau kau tetap saja itu bayi kalian berdua, bayi ini milik mu dan aku karena dia tumbuh di rahim mu valya, disini bukan di rahim arnya", ucap sean mengelus lembut perut valya sedangkan valya masih tidak terima ucapan sean. "Dia bukan bayi ku dia bayi arnya sampai kapan pun dia tidak akan menjadi bayi ku", ucap valya tegas dan tak terbantahkan lalu valya tidur memunggungi sean membuat sean menghela nafas lelah. Valya itu keras kepala tingkat akut membutuhkan kesabaran untuk membuat valya mengerti. "Val valya val", panggil sean ikut berbaring di samping valya sambil memeluk tubuh mungil itu dari belakang namun valya hanya diam padahal ia tidak tidur dan sean pun tahu itu. "Kau tahu aku sangat ingin memiliki anak dengan mu dan sekarang tuhan mewujudkan mimpi ku, bayi kita tumbuh disini val di perut mu, dia akan tinggal di tubuh mu selama sembilan bulan", ucap sean mencium pundak istri nya sambil mengelus perut rata valya namun valya tetap keras kepala hanya diam mendengarkan. "Arnya itu hanya jiwa lain dalam tubuh mu, kau lah pemilik tubuh ini benih ku pun berada di tubuh mu bukan tubuh arnya karena kau lah pemilik tubuh ini jadi anak ini adalah anak mu val", ucap sean namun valya tetap diam membuat sean ikut diam dan tertidur karena merasa valya masih butuh waktu. Valya menangis dalam diam nya, air mata mengalir deras di kedua pipi tirus nya, "bolehkah aku menganggap bayi ini bayi ku? ", tanya batin valya mengelus perut rata nya dengan lembut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD