Marah

1187 Words

“Netra Andre membaca nama di layar ponsel, ‘Luna’. Ia tidak langsung menjawab panggilan. Menatap sejenak layar ponsel. Terlihat malas untuk berbicara dengan Luna karena yang dibahasnya pasti sama. Di seberang sana, di rumahnya, Luna memegangi ponselnya ke arah daun telinga dan tangan kirinya terlihat gemetar. “Andre … Angkatlah cepat! Ini penting …,” desisnya lirih. Andre ragu-ragu untuk menjawab. Lalu ia memilih untuk pura-pura tidak mendengar dering panggilan telepon dari Luna. Ia langsung mengganti mode dering dengan hening. Kini tidak ada lagi suara dering yang mengganggu dan Andre langsung mengantungi ponselnya ke dalam saku celana jeans. Merasa Andre tidak mengangkat panggilan teleponnya. Mengabaikannya, Luna merenggut dan menatap ponsel yang dipegangnya. “Sial! Kenapa kamu ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD