“Katakan padaku bagaimana caranya Nek? Tentang ritualnya ...?” Andre tetap menunggu. Tapi yang pasti Nenek Darsi tidak akan menjawab hal yang diinginkannya. “Aku tidak akan memberitahukan padamu,” jawab Darsi ketus. Biar sudah tua dan renta ia tidak terlihat mudah tertindas. Andre beranjak berdiri dan kembali duduk di sofa sebelumnya. Ia menarik nafas panjang. Kesal dengan penolakan Darsi. “Baiklah jika begitu, aku akan mengatakan pada Nina apa rencanamu dan Rangga selanjutnya. Dan setelah itu aku ingin lihat, bagaimana rekasi Nina saat ia mengetahui jika menjadi tumbal dari seorang nenek tua yang ingin mendapatkan keabadian?” Seulas senyuman sinis terhias di wajah Andre. Kening Darsi berkerut. Tampak tak suka. Dan Andre mengira apa yang dilakukannya telah berhasil membuat Darsi takut d