Anne memilih untuk menulikan telinganya mendengar sindiran dari Luke. Lebih baik, ia abaikan saja kata-katanya yang menyakitkan hati. Nanti, ia akan sadar juga, kalau dirinya tidak peduli dengan sindirannya yang menyakitkan hati. Ia lalu berlalu dari hadapan Luke dan meninggalkan toko tersebut dengan cepat. Anne mengabaikan panggilan dari Luke, untuk apa ia mendengarkan pria yang bisanya hanya merendahkan dan menghina dirinya terus menerus. Baru saja ia berhasil membuka pintu mobilnya, tangannya ditarik dengan kasar oleh Luke. Anne pun membalikkan badannya, seraya melepaskan cekalan tangan Luke, dengan kasar juga. Ia lalu dengan sengaja menginjak kaki Luke menggunakan sepatu boots yang memang digunakannya untuk ke ladang tadi. “Aw!” ringis Luke, karena merasa sakit pada kakinya. “Kamu