Gio menatap tajam pada punggung Zayn seakan pria itu berniat untuk melubangi punggung lelaki muda itu. "Kalau begitu aku pergi dulu Vio." Pamit Zayn. "Terima kasih Zayn," Viola tersenyum penuh rasa terima kasih. Setelah itu Zayn melangkah untuk meninggalkan Viola. Melihat Zayn akan segera keluar dari ruang bawah tanah. GIO segera melangkah keluar niat Gio adalah menunggu Zayn di teras depan. GIO berdiri dengan kedua tangan terlipat di d**a. Zayn yang baru saja melangkah masuk seketika tersentak kaget saat melihat punggung kokoh milik Gio. "Tu----tuan Gio sedang apa disini?" Tanya Zayn hati-hati. "Tentu saja menunggu dirimu!" Jawab Gio yang segera berbalik badan untuk menghadap Zayn yang kini wajahnya nampak pucat. "Menunggu saya?" Zayn bingung dengan perkataan Gio saat ini. "Ya. Me