Pagi-pagi sekali Andreas lebih dulu terjaga setelah mendengar suara berisik dari luar kamar. Dia mendapatkan pemandangan pertamanya adalah Bunga yang meniduri lengannya, sudah lama sekali dia tidak melihat wajah Bunga tidur seperti ini. Sayangnya impiannya yang akan membawa mereka pada ke arah yang serius malah sudah patah sebab Bunga lebih memilih mengakhirinya. Tidak tahu apa yang menjadi alasan jelas Bunga namun Andreas yakin salah satunya sebab keluarganya. Beberapa detik Andreas menatapi lekat wajah cantik yang masih memejamkan matanya itu kemudian dia melepaskan dirinya perlahan dari Bunga yang meletakkan kepalanya pada lengan Andreas mungkin tanpa sadar. Namun tiba-tiba saja Bunga terbangun dia langsung duduk seperti orang yang terkejut melihat sedang bersama Andreas. “Sudah b