Kesalah pahaman antara Mars dan Venus kembali mencair. Hubungan keduanya semakin romantis dan tak terpisahkan. Selama seminggu bersama Mars, waktu berjalan lebih cepat dari biasanya bagi Venus. Dret...dret…dret… Ponsel Venus berbunyi, sebuah panggilan masuk. Sebuah nomor baru, terlihat seperti panggilan internasional. “Halo, sister. How are you?” sapa seseorang dibalik panggilan itu. “Abang!!!” suara yang sangat dikenali dan dirindukan oleh Venus. “Iya, aduh gak usah teriak gitu dong, telinga aku pengang nih. Kamu dimana sekarang?” “Emm...em...di apartemenku, kenapa?” bohong Venus. Mars keluar membelikan buah dan beberapa makanan untuk mengisi persediaan kebutuhan mereka di lemari pendingin. “Jemput aku di bandara besok pagi. Malam ini aku berangkat kembali ke tanah air.” “What!!!