Aira kembali melihat jam dinding yang ada di belakangnya, jam setengah 6 sore. Sejak pulang dari toko roti miliknya, Aira tidak berhenti untuk menghubungi suaminya dan balasan yang dia terima masih sama seperti sebelumnya yaitu suara dari operator lah yang menjawab. “Mah, udah jam segini kok papa belum pulang ya” "Mungkin papa memang masih sibuk, masih ada pekerjaan yang harus diurus" mengelus puncak kepala putrinya Aira mencoba menghibur Aruna yang sedari tadi menanyakan kepulangan Arga. Padahal sebenarnya dia pun tidak tenang, dia takut terjadi sesuatu dengan suaminya. Tidak biasanya Arga seperti ini, selalu bersikap baik-baik saja dan sekarang bertingkah tidak biasa, dan itu membuat Aira menjadi berpikir yang tidak-tidak tentang suaminya. "Sayang gimana kalau kita pergi berdua s