12

1021 Words

Malam semakin larut, setelah makan malam, Davian mengajak Yura bersantai di balkon sambil menikmati bintang yang bertebaran indah dilangit. Yura berdiri diteras balkon dan berpegangan pada pagar besi ukir yang indah. Kepalanya menatap ke atas langit, sesekali Yura menghirup udara malam yang memang tak sesegar udara dipagi hari. Davian kembali masuk ke balkon dengan dua gelas minuman hangat buatannya lalu diletakkan dimeja. Davian langsung menghampiri Yura dan merangkul pinggang langsing wanita yang selama ini ia sayangi. "Tinggal disini bersamaku dan Mama. Mama sering kesepian, kalau ada Ares, Mama pasti bahagia," pinta Davian lembut. Yura melirik Davian dan tersenyum manis, "Enggak bisa, Mas. Kita belum SAH." "Makanya gak usah tunangan. Kita langsung nikah aja," pinta Davian pada Yu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD