JIKA sebelumnya Faren sangat tidak bisa tenang untuk berceloteh ini itu, justru saat ini cewek yang masih berada di boncengan motor Feron malah diam tidak berkutik. Tatapannya mengarah ke bawah, perasaannya bergejolak tidak keruan, sedangkan pikirannya justru melayang soal ucapan Feron beberapa saat yang lalu. Gue sayang lo. Memang hanya tiga kata, tapi entah kenapa jantung Faren terasa hampir meledak sewaktu ia mendengar dan berupaya untuk hanyut dalam kalimat tersebut. "Kenapa diem? Bosen ngomong?" Pertanyaan Feron yang begitu tiba-tiba seketika menyadarkan Faren dari lamunannya. Faren tersentak kecil, pandanganya kini tertuju pada kaca spion yang memperlihatkan wajah ganteng Feron. Faren bahkan tidak tahu harus mengucapkan kalimat jawaban seperti apa yang akan ia tunjukan untuk co