"Hati-hati muternya ya dek Arkan, jangan sampai kena pot bunga Saya" sewotnya, Mbak Hendra langsung mengamankan pot-pot bunga miliknya. lah salah siapa naruhnya masuk ke halaman rumah dinas Arkan. Halaman rumah dinas hanya sepetak, sempit pula karena tanaman bunga milik tetangga, mentang-mentang suaminya pangkatnya di atas Arkan jadi seenaknya numpang di halaman rumah orang. biarlah, bodoh amat, aku terburu-buru, tidak ku pedulikan ocehannya itu. Aku mengendarai mobil Arkan dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan ibu kota yang tampak lenggang. Usai memarkirkan Mobil di Rumah Sakit, aku turun dari mobil tergesa-gesa. berlari sepanjang jalan masuk Rumah Sakit kemudian menaiki Lift menuju lantai empat, tempat dimana Ruangan Bersalin berada. selama bekerja, aku sangat jarang menyinggahi