"Scalpel (pisau bedah)" ucapku menginstruksi Nia yang berada di sampingku. aku juga heran mengapa selalu dia yang mendampingi ku disebelah. Nia memang koas yang berada di bawah bimbinganku dan kejutannya adalah dia istri dari adik Arkan. Wanita muda itu tampak bersemangat menjalani tugasnya setelah menikah, terlebih dia mengetahui kalau aku adalah istri kakak iparnya. Mungkin dia berpikir agar dipermudah soal nilai. prinsipku, tidak pernah mencampurkan urusan keluarga, sekolah dan pekerjaan. aku bisa terpilih masuk kerja di Rumah sakit ini mengandalkan kemampuanku sendiri. begitu pun saat sekolah, walaupun mamaku dulu seorang guru bukan kepala sekolah seperti sekarang dan papaku memiliki banyak uang, aku tidak pernah mengandalkan uang agar aku diterima masuk di sekolah Favoritku. aku per