58. Ternyata Oh Ternyata

2026 Words

Seperti yang sudah direncanakan, malam sabtu aku dan Mas Rifqi jadi ke bandara untuk terbang ke Semarang. Kami berangkat dari apartemen naik taksi. Karena rencana hanya tiga harian, aku berangkat membawa ransel yang berisi baju ganti serta satu tas selempang. Aku mempersiapkan semuanya se-simple mungkin. Aku tidak ingin terkesan ribet, takut mempengaruhi penilaian calon mertua. Aku hanya membawa yang kiranya penting-penting saja. Jika ada yang kurang, aku bisa membelinya di Semarang. Jujur saja, aku mulai berdebar-debar sejak taksi mulai jalan. Otakku langsung melanglang buana ke sana kemari memikirkan apa saja yang kiranya akan kuhadapi selama di Semarang. Padahal aku sudah kenalan dengan orang tua Mas Rifqi, hanya memang belum terlalu dekat. Jadi, tetap saja rasa cemas itu masih ada.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD