12. Senyum Rifqi

2116 Words

Luka di kakiku berangsur-angsur pulih. Tidak perlu waktu lama, karena salep yang Mas Rifqi berikan benar-benar ampuh. Dalam waktu singkat, lukaku sudah kering. Aku sempat demam tinggi esok harinya. Aku sampai tidak bisa bangun sendiri barang ke toilet. Aku harus dipapah, karena kalau tidak, aku pasti ambruk. Aku juga sampai diinfus di rumah karena saking lemasnya. Aku memang menolak saat ditawari akan dibawa ke rumah sakit. Jujur, aku sedang muak mencium bau obat-obatan. Di rumah rasanya jauh lebih nyaman, apalagi yang kubutuhkan hanya infus saja. Minta tolong Papa pun cukup. Salah satu keuntungan terbesar memiliki orang tua seorang dokter adalah, jika sakit tidak perlu bingung. Kebetulan, di rumah juga ada ruang khusus yang berisi alat-alat kesehatan milik Papa. Namun, memang, sakit ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD