34. Pertanyaan Telak

1828 Words

“Mau ketawa, takut dosa,” celetukku ketika melihat Mas Arfa tampak tak bisa berkutik karena Arka sangat lengket dengan Mas Rifqi. Sejak Mas Rifqi datang, anak itu langsung ingin ikut. Awalnya Mas Arfa melarangnya, tetapi Arka menangis. Alhasil, mau tak mau akhirnya diperbolehkan. Rasanya baru kemarin aku mendapat kabar kalau Mbak Nana lahiran, kini anak itu sudah lancar ‘berkicau’. Sepertinya dia akan tumbuh cerdas seperti Papa dan Mamanya. Aamiin! “Semesta lagi berpihak sama Mas Rifqi kayaknya, Dek.” Mbak Nana terkekeh. “Kayakya, sih, iya. Arka jadi perantaranya.” Saat ini, aku dan Mbak Nana sedang duduk di ruang tengah sementara Mas Arfa dan Mas Rifqi ada di balkon apartemen. Meski balkon apartemenku sempit, tetapi cukuplah untuk duduk berdua. Sudah seperempat jam mereka di sana, da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD