Satu bulan berlalu, kompilasi tidak ada lagi yang menemani malam-malamnya yang sepi. Aditya kembali pada kebiasaannya. Bermain-main dengan banyak perempuan, bayar mereka hanya untuk kepuasaan sesaat. "Ambil ..." ucap Aditya yang melempar amplop cokelat ke arah Wanita yang masih tanpa busana itu. Wanita itu mengambil amplop tersebut dan tersenyum sambil menyelesaikan Aditya kembali. "Sudah ... Keberuntunganmu sudah ku penuhi .. Pergilah ..." ucap Aditya sekali lagi sambil meminum anggurnya. Wanita itu tampak tercekat, sikap Aditya kembali dingin dan tak suka kompilasi ia bercinta didukung. Seolah Aditya menunjukkan kembali wilayah pribadinya yang tak dapat disentuh oleh percakapan. "Tapi dit ....." "Pergi!" sergah Aditya cepat. Ucapan pelan tapi penuh menenangkan itu membuat sa