"Kau membuat perasaanku tidak nyaman. Disini rasanya sakit." tunjuk Mora pada dadanya. "Aku sedang memperingatkan agar kau tidak melambung tinggi. Apa yang ku katakan memang sangat menyakitkan. Tapi akan lebih menyakitkan jika kau terus memakainya tanpa tau sejarah kalung itu." balas Juan. Mora menghela napas panjang. Semangatnya seketika menghilang. Gadis itu merenungi apa yang Juan katakan. Saat ini, untuk menatap ke arah Zein, Mora nyaris tidak berani. Gadis itu malu. Apalagi jika ingat Arumi yang beberapa kali melirik ke arah lehernya. Mora seperti seseorang yang kedapatan mencuri barang milik orang lain dan dengan bangga memakai barang tersebut di depan sang empunya. "Apa yang sedang kalian bicarakan? Sepertinya seru sekali." ujar Arumi mendekat. Arumi menghampiri Juan dan Mora ya