# Terdiam menatap cermin selama beberapa saat. Air mata perlahan mengalir di pipinya saat ini. Pagi ini perutnya terasa sangat sakit dan saat terbangun, dia mendapati kalau tamu bulanannya baru saja datang. Itu artinya, apa yang dia lakukan dengan Arga beberapa waktu lalu sama sekali tidak membuahkan hasil dan masih belum ada kepastian untuk mendapatkan pertolongan bagi Max. Maura perlahan mengatur napasnya dan kemudian membasuh wajahnya di air. Mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau masih ada kesempatan baginya untuk mengandung anak yang lain bagi Max. Dia terlalu stress akhir-akhir ini sehingga itu mungkin membuat dirinya gagal mengandung anak lain. "Mama." Max menyembulkan wajahnya dari balik pintu kamar mandi tempat Maura berada. Sehari sebelumnya Dokter akhirnya mengizinkan Ma